Judi Online Terpercaya di Abad ke-21

Judi online Terpercaya dan media sosial adalah dua aspek Internet yang tumbuh paling cepat. Kedua industri adalah bagian utama dari gaya hidup sehari-hari pengguna ponsel pintar. Kedua industri bersilangan dalam beberapa cara. Permainan situs judi yang disimulasikan menarik orang ke situs media sosial, sementara media sosial bertindak sebagai alat pemasaran yang sempurna untuk situs judi online.

Banyak orang, termasuk para peneliti di Inggris dan Australia, bertanya-tanya apakah media sosial atau judi online itu sehat untuk manusia. Beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, profesor universitas telah mempelajari dampaknya pada orang dewasa dan anak-anak ketika keduanya digabungkan. Terus membaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang studi ini dan hasil yang mengejutkan.

Industri Judi Online Bertemu Media Sosial

Judi online dimulai pada dekade terakhir abad ke-20, tetapi industri ini telah berkembang pada abad terakhir, terutama dengan perangkat seluler dan situs media sosial. Situs judi, buku olahraga, dan situs dadu online memiliki halaman resmi di Twitter dan Facebook, yang mereka gunakan untuk memasarkan diri mereka kepada pelanggan baru yang potensial.

Operator permainan tidak dapat menawarkan permainan situs judi uang sungguhan di situs media sosial paling penting, meskipun Inggris mengizinkan permainan tersebut. Operator perjudian online teratas menawarkan aplikasi permainan sosial yang tersedia di iTunes Apps Store dan Google Play.

Bagaimana Media Sosial Membentuk Situs Judi Online?

Orang di dunia menghabiskan banyak waktu mereka di situs media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Baik di tempat kerja, saat makan siang, atau di rumah di waktu senggang mereka, banyak orang menggunakan media sosial untuk menangani sebagian besar interaksi mereka dengan teman-teman lama, kenalan baru, dan anggota keluarga. Media sosial semakin mendorong pemasaran untuk bisnis dan bahkan kandidat politik.

situs judi slot online terpercaya

Permainan Situs judi Berfokus pada Anak

Pada Januari 2018, pengguna Facebook Inggris mengkritik Scientific Permainans untuk permainan slot gratis yang berfokus pada anak-anak di aplikasi permainan Jackpot Party-nya, yang memungkinkan anak-anak memainkan judul slot gratis seperti OMG! Anak kucing. Kasus ini adalah ilustrasi tentang bagaimana media sosial dan situs judi online saling terkait, meskipun ada hukum yang melarang perjudian uang sungguhan di sebagian besar versi Facebook dan Twitter.

Di luar operator uang sungguhan, banyak pengguna Facebook memainkan aplikasi permainan sosial populer seperti Zynga, Big Fish Permainans, Permainan Show Network, dan Doubledown Casino. Permainan situs judi gratis ini menuai kritik dari kelompok orang tua dan aktivis anti-judi, yang mengatakan mereka membentuk kebiasaan. Permainan situs judi gratis menciptakan kebiasaan judi di kemudian hari.

Permainan Situs judi Remaja dan Simulasi

Kekhawatiran serupa mendorong sekelompok peneliti Australia untuk meluncurkan studi 2014 yang disebut “Perjudian Simulasi Remaja melalui Media Digital dan Sosial”. Ukuran sampel termasuk 1.287 siswa sekolah menengah berusia 12-17 tahun dari tujuh sekolah menengah di Adelaide. Para peneliti mempelajari perilaku dan tanggapan siswa di beberapa bidang:

  • Penggunaan Media Elektronik
  • Perilaku Berjudi
  • Indikator Pertaruhan Patologis
  • Kesehatan mental

Jenis-Jenis Perjudian Simulasi

Studi ini berfokus pada tiga jenis perjudian simulasi:

  1. Simulasi Perjudian Standar

Permainan gratis yang meniru blackjack, roulette, atau Texas Hold’em.

  1. Simulasi Perjudian Non-Standar

Video permainan yang memiliki perjudian situs judi sebagai permainan-dalam-permainan, tetapi sebagian kecil dari permainan. Contohnya termasuk simulasi situs judi di Red Dead Redemption dan Fable II: Pub Permainan.

  1. Referensi Perjudian

Materi perjudian non-interaktif atau perlengkapan atau materi yang terkait perjudian dalam konteks video permainan.

Keterbatasan Studi

Tim peneliti Universitas Adelaide mencatat bahwa studi mereka memiliki beberapa keterbatasan yang harus dipertimbangkan. Studi ini tidak melacak subjek dari waktu ke waktu dan karenanya tidak dapat melacak apakah permainan media sosial menyebabkan perjudian moneter. Kegiatan perjudian sebelumnya dilaporkan sendiri oleh siswa. Respons semacam itu dianggap sebagai pengumpulan data pengamatan yang kurang akurat.

Juga, perjudian patologis adalah kejadian langka. Untuk menguji tanda-tanda masalah judi, siswa diklasifikasikan sebagai “berisiko” ketika mereka menunjukkan gejala yang relatif ringan. Faktor-faktor risiko prediktif potensial seperti impulsif umum siswa atau riwayat keluarga dari masalah judi tidak diuji.